POS Laju : Sem RM110.00 | Sarawak RM | Sabah RM
POS Parcel : Sem RM75.00 | Sarawak RM75.00 | Sabah RM75.00
Judul : Fathul Baari 36 Jilid Lengkap
Penulis : Ibnu Hajar al-Atsqalani
Ukuran : 14 x 23 cm
Jumlah : 36 Jilid Lengkap
Penerbit : Pustaka Azzam
Berat : 36 kg
Sinopsis :
Didalam
agama kita islam kita mempunyai dua kitab rujukan yang utama yaitu
Alqur’an dan As-sunnah, sesuai dengan hadist Rasulullah saw, yaitu “aku
tinggalkan 2 perkara, apabila kalian berpegang kepada kedua nya maka
kalian tidak akan tersesat selamanya”. hadist diatas menjadi rujukan
kita bahwa hadist mempunyai tempat yang penting didalam islam, bahkan
barang siapa yang mengimani Alqur’an namun mengingkari hadist begitupun
sebaliknya barang siapa yang mengingkari Alquran dan hanya percaya
terhadap hadist, maka tempatnya dineraka jahannam. karena Alqur’an dan
hadist adalah satu kesatuan yang utuh yang keduanya harus diikuti dan
taati.
Hadits
(sunnah) dalam agama Islam merupakan sumber syariat yang kedua setelah
Al Quran. adapun faedah daripada hadist/Sunnah adalah untuk menguatkan
apa yang ada dalam Al Quran, menjelaskan apa yang ada dalam Al Quran dan
menerangkan hukum-hukum yang tidak tersebut dalam Al Quran. Begitulah
urgensi sunnah dalam syariat Islam, sehingga penulis umat Islam
berkewajiban untuk mengetahui, mempelajari dan mendalaminya.
perintah
tentang hal itu telah dimuat oleh Allah dalam firman-Nya “Barangsiapa
yang menaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah menaati Allah. (Qs.
An-Nisaa (4): 80) dan firman-Nya pula, Apa yang diperintahkan Rasul
kepadamu ambillah, dan apa yang dilarangnya hentikanlah.(Qs. Al Hasyr
(59): 7).
Untukitu
sangat penting kiranya upaya untuk menerjemahkan buku-buku hadits,
khususnya buku hadits yang telah diakui oleh para ulama akan keabsahan
dan keotentikannya, terutama Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Adapun
buku yang ada di hadapan pembaca ini, adalah terjemahan buku Fathul
Baari syarah hadits Shahih Bukhari, karangan Al Imam Al Hafizh Ibnu
Hajar Al Asqalani.
Perlu penulis beritahukan bahwa dalam terjemahan ini tidak semua isi buku ditulis sesuai dengan buku aslinya, diantaranya:
1.Sanad Hadits (perawi) hanya ditulis nama perawi yang awal (sahabat) sebelum Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
2.Tinjauan
Nahwu (gramatikal), kecuali yang berkaitan dengan matan hadits. Hal itu
karena penulis lebih menfokuskan pada syarah (keterangan) matan hadits,
supaya isi hadits dapat dipahami dengan mudah, utuh dan jelas.
Disamping itu, pembahasan mengenai sanad hadits Bukhari secara panjang
lebar dapat mempersulit dan membingungkan pemahaman orang yang belum
begitu mengenai ilmu musthalahul hadits. Sementara bagi yang sudah
mempelajari dan ingin mengetahui lebih dalam, dapat merujuk kepada buku
aslinya.
Kitab fathulbari Syarah
Shahih Al Bukhari pun telah mendapatkan sambutan paling positif dari
semua kalangan umat Islam dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Lebih
dari itu, bahkan mereka menyebutnya kitab yang paling shahih setelah
al-Qur-anul Karim. Sebagai kitab yang diterima oleh semua kalangan,
bahkan diunggulkan daripada kitab-kitab hadits lain, tentu syarahnya
sangat diperlukan untuk dapat memahami makna-makna yang terkandung di
dalamnya secara benar dan mendalam. Dan syarah terbaik kitab Shahiihul
Bukhari ini menurut hemat kami, serta yang paling masyhur dan dijadikan
rujukan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia, adalah kitab Fathul Baari
36 jilid lengkap.
Tidak
diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits
paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari
-rahimahulloh- , hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya
dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan,
untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat
Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu
sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala . Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan
sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci
al-Quran. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini
selalu terbantahkan.
Ribuan
hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi
orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal,
dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran
dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat
manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah’aqidah dan ibadah,
spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya,
dan lain sebagainya.Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah
Kitab
ini menggabungkan dua karya monumental dalam bidang hadits, berupa
matan dan syarahnya. Yang pertama adalah Shahiihul Bukhari, yaitu kitab
induknya; dan yang kedua adalah syarahnya, yaitu Fat-hul Baari itu
sendiri. Fat-hul Baari tcrgolong kitab paling paripurna dalam syarah
hadits sehingga segala hal berkaitan dengan syarah hadits hampir
semuanya didapatkan di sini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
para ulama mengatakan: “Laahijrata ba’dalFathi,” yang maknanya: Tidak
perlu hijrah (beralih ke kitab lain) selama ada Fathul Baari”. Para
ulama setelahnya banyak mengutip perkataan Ibnu Hajar dalam penulisan
kitab-kitab mereka dan menjadikannya sebagai rujukan ilmiah.
didalam
Kitab Fathul Baari ini mempertemukan dua ulama ulung di bidang hadits
nabawi, dan keilmuan keduanya telah diakui oleh semua kalangan umat
Islam. Yang pertama adalah Imam al-Bukhari, yang digelari dengan Amirul
Mukminin dalam bidang hadits; dan yang kedua adalah Imam Ibnu Hajar
al-’Asqalani, yang digelari al-Hafizh. Gelar al-hafizh bagi seorang ahli
hadits hanya disematkan kepada yang mampu menghafal 100.000 hadits,
baik sanad maupun matannya. Gelar ini diberikan kepada Ibnu Hajar oleh
gurunya, al-Hafizh al-’Iraqi, seorang syaikh (ulama besar) yang ahli
dalam bidang hadits.
kitab ini sangat layak menjadi rujukan kaum muslimin. selamat memiliki buku islami ini..
Post a Comment